Sabtu, 07 September 2013

Bandung Tour ala Teen Of Upewers

Hallo!!

Begini, jadi… gue akan share pengalaman yang menurut gue itu berkesan semasa sekolah gue. Seperti judulnya. “Bandung” pengalaman ini bercerita selama gue dan sekawanan teman-teman gue saat ke Bandung. Bandung? Biasa sihtapi, tentu aja pengalaman nya berkesan banget.

Sebelumnya, Gue jelasin ya, jadi gue itu sekolah di suatu Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Jakarta dibidang Pariwisata, jurusan Travel (Usaha Perjalanan Wisata, disingkat UPW). Satu kelas itu berisi 32 siswa/i yang sangat tampan dan cantik-cantik, namun sayang kebanyakan dari kami itu idiot saudara-saudara sekalian! Hohoho.

Karena kami bersekolah dibidang pariwisata, tentu aja akan ada banyak study tour yang akan kami lewati. Nah! Inilah study tour pertama kami! Sebagai anak baru. Sebagai anak yang baru saja di MOS. Sebagai anak yang baru saja mau belajar, kami sangat degdegan bagi yang gak tau degdegan itu apa, degdegan itu semacam perasaan jantung berdebar, cemas mendalam dan khuatir yang tiada henti, ya begitulah menurut saya. O,o

Bandung!! pertama kali dengernya seru, kedua kalinya serem! karena apa? Kami harus nge’guide. Secara kami masuk jurusan UPW sehingga kami diharuskan untuk guiding, salah satu mata pelajaran di sekolah. Bagi yang gak tau guiding itu apa, ini dia! setelah ditelusuri di mbah google yang tau segalanya,

Pramuwisata, yaitu profesi di bidang kepariwisataan. Pramuwisata disebut juga Pemandu Wisata atau Tour Guide dalamBahasa Inggris . Kata lainnya, Pramuwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan.

Jadi, udah tau kan tour guide itu apa?!.

Kali ini gue dan sekawanan, sekumpulan, segelintiran, kawan-kawan gue lainnya harus menghafal wilayah Bandung dan sekitarnya untuk keperluan praktek guiding nanti, dan parah nya yang bikin gue tambah degdegan adalah selama ngeguide di bus, kita bakalan diliatain sama Kepala sekolah, Ketua jurusan, guru guiding, anak-anak satu kelas, anak kelas lain yang satu bus sama kita, dan guru pebimbing lainnya, intinya semua umat manusia yang ada di dalam bus deh!

Belum lagi, kita? *Eh elo aja kali gue enggak!* hem… kami ngafalinnya itu pas banget dua hari sebelum keberangkatan!! jadi benar-benar dengan rasa bersungguh-sungguh gue menghafal, ya gue yang bersunguh-sungguh, entah dengan kawan-kawan lainnya, mungkin mereka juga bersungguh-sungguh.

Sehari sebelum hari H!!! (H-1) tepatnya dikelas.

Satu kata “panik!!!!”

Ternyata sekelompok, sekawanan, segelintiran teman-teman, kawan-kawan, saudara-saudara itu sedang menghafal bahan untuk guidingdengan sungguh-sungguh. Ada yang stres, nangis, pasrah, dan ada juga yang marah-marah. Bukan masalah ngafalinnya aja yang bikin kita panik, tapi cerita-cerita dari kakak kelas yang bikin kita tambah panik. Ceritanya adalah, wah!! horor deh pokoknya, rahasia banget *loh?*. ya intinya, kalau gak bersungguh-sungguh dalam praktek guiding nanti, selain nilai jelek, malu, dan rasanya pasti menyedihkanlah! Apalagi ini praktek pertama, jadi, ya harus berkesan.

Dalam kepanikan yang luar biasa ini, ada cerita lucu, mengharukan, sekaligus agak berlebihan. Salah satu temen gue ada yang nangis, namanya adalah Debora, gak tau kenapa si anak yang biasanya ceria, ngelucu, dan ngegemesin ini bisa nangis juga loh?! *peace!

Ya, pokoknya selain Debora, kawan-kawan gue juga histeris deh satu kelas. Kita ketakutan, dan segala perasaan campur aduk didalamnya.

Beginilah saat-saat, moment-moment, waktu-waktu yang dinanti kan telah tiba. Dua bus sudah memajang didepan sekolah. Ada anak kelas kami UPW ada juga dua kelas anak AP (Akomodasi Perhotelan) mereka beda jurusan. Dan beberapa guru, juga dua kakak kelas yang saat tahun kemarin gak ikut, tahun ini baru ikut menyusul, Kak Elsa (AP) dan Kak Ruhil (UPW) namanya.

Dihari pertama ini, kawan serekan kami Dian, Kartika, Yosua dan Kak Ruhil diangkat menjadi Tour Leader. Pangkat itu pangkat tertinggi dan bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi saat berwisata. Ya, gak tanggung jawab sepenuhnya, karena masih pelajar. Tanggung jawab itu hanya sekedar untuk pelajaran sekaligus pelatihan saat nanti menjadi Tour Leader, namun, yang bisa diangkat menjadi seorang Tour Leader di sekolah memang orang-orang yang tertentu saja, yang diberikan tanggung jawab oleh guru. Seorang murid yang dianggap memang pantas menjadi Tour Leader.

Bagi yang kurang paham, berikut penjelasannya. Tour leader adalah seseorang yang bertugas untuk memandu, mendampingi, memimpin, mengayomi perjalanan wisata sebuah grup/sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata.

Setelah berdoa, kami pun naik ke bus. Yang pertama ngeguide adalah..

Kak Ruhil, dia adalah satu-satu nya kakak kelas dari jurusan travel yang ikut ke Bandung karena waktu tahunnya dulu, kak Ruhil sakit. Jadi, kak Ruhil guding pertama kali. Diri disisi depan bus, memegang mic, menghadap wisatawan(kami). Selesai sudah kakak yang satu ini guiding. Bagus. Karena sudah pengalaman juga. Selanjutnya.. Selanjutnya..dan selanjutnya.. Semua berjalan dengan lancar meski ada juga sih yang kegok-kegok, lupa inget sama hafalannya, dan sampai akhirnya Yasmin maju, dia teman sebangku gue. Ohiya, urutan majunya biasanya kalau gak dikocok, gurunya yang pilih. Tapi, untuk sekarang lebih spontan lagi, siapa yang maju langsung panggil yang maju selanjutnya. Jadi itu akan bikin degdegan tingkat dewa. Kita gak tau akan maju dimana, kapan, dan habis siapa. Yasmin berhasil nge guide dengan bagus banget, lancar dan hafal yang pasti. Sejauh ini, Yasmin memegang guiding terbaik.

Dan Yasmin, memanggil nama gue. Dan tiba saatnya gue yang maju.

Oh… GOD!! degdegan banget! Gue maju dan mulai ngeguide, gue masih inget gue itu maju setelah kita singgah dulu ke kebun karet. Saat gue harus ngeguide, gue lihat kanan kiri yang gue hanya pepohonan aja, jadi gak ada yang bisa gue kasih tau tentang pemandangan yang ada di kanan dan kiri jalan, lantas gue menceritakan asal usul dari provinsi Jawa Barat, berikut dengan kisah legenda tangkuban perahu, gue juga cerita tentang kesenian, makanan , dan sedikit tradisi orang jawa barat, sampai akhirnya gue menceritakan mengenai sejarah kota bandung yang dikenal dengan “Bandung Lautan Api” lantas dari kisah itu terbuatlah sebuah lagu yang berjudul “hallo-hallo Bandung” dan gue disuruh nyaniin itu, sempet malu sih, tapi ya gue ajak aja seluruh umat manusia yang ada di dalam bus untuk nanyi bareng, walau pak guru guide gue malah bercanda dan ngeledek banget, tapi gue tetep gak lupa dan lancar ngeguidenya dengan diakhiri lagu halo-halo bandung yang gue dan kawan-kawan nyanyikan tadi, guide gue selesai dan allhamdullillah gue dapet gelar “The Best Guide” karena berhasil ngeguide dengan lancar dan membuat umat manusia yang ada di dalam bus terhibur (y).

Bagi siapapun yang meremehkan tugas guiding dengan segala kekurangan di profesi ini, seenggaknya harus tau gimana sulitnya menghafal segala macam aspek di suatu daerah, menenangkan jiwa, harus bisa tetep senyum tetep ceria walaupun wisatawannya itu tidur, ngomong sendiri, bercanda-canda gak dengerin kita, tapi seorang  harus tetep konsisten ngejalanin tugasnya, dan itu sulit. Yang jelas tugas guide itu juga berat dan harus punya banyak pengetahuan dan informasi apapun, sehingga kalau ditanya wisatawan, kita gak boleh gak tau.

Dan lagi, bukan cuma gue yang dapet gelar “The Best Guide” itu ada juga yang lain, yaitu..

The Best Guide 1 : gue! hehe *muka tersipu malu :p

The Best Guide 2 : Yasmin

The Best Guide 3 : Yosua

The Best Guide 4 : Dian

Nah! ada empat orang yang mendapatkan gelar “The Best Guide” sebenernya bukan berarti yang lain gak bagus, semuanya bagus kok. Hanya diatara yang bagus ada dong yang lebih bagus? Gitu ceritanya.

Diantara proses guide tersebut, bukan masalah siapa yang terbaik atau terburuk. Tapi proses perjuangan yang paling penting menuju hari tersebut. Usaha yang tak sia-sia, perjalanan itu juga bikin kita jadi lebih kenal, lebih deket, dan memberikan kesan yang baik.      Sedikit agak lucu kalau ingat kejadian di Hotel, mulai saat malam baru aja sampe di Hotel. Kami rencananya mau jalan-jalan ke luar, tapi gue gak jadi. Gara-gara hal yang sangat amat memalukan terjadi di kamar gue. Satu kamar itu tiga orang. Dengan kasur twin + satu ekstrabed. Teman sekamar pada saat itu adalah Tiara anak 1ap2 dan Tiwi 1ap1. Pembagian kamar itu diacak, tidak boleh satu kelas. Jadi, begini kejadiannya. Setelah dari bus, pengambilan kunci kamar dan menuju ke kamar masing-masing. Saat kekamar, jenis kuncinya itu kan card. Harusnya ditempelkan didinding setelah membuka pintu, sayangnya, card tersebut kami letakan dimeja. Karena kami para mahluk Tuhan yang masih polos, selama beberapa menit kami tenang-tenang aja beresin pakaian ke lemari dan bersiap mandi sore. Sampai akhirnya gue memutuskan untuk masuk kamar mandi, gue membasuh tangan dan saat itu pula, lampu kamar mati!. Seorang dikamar gue, Tiara namanya emang penakut banget. Berteriaklah dia dan lari keluar kamar. Dan bodohnya lagi, gue dan Tiwi juga ikutan keluar ketakutan!. Dan mau tau lebih bodohnya lagi apa?!! Saat liat ke kamar sebelah, mereka juga sama kaya kita! Teriak lampunya mati sendiri!! Astagaaaaa!!! Saat inget kejadian itu sekarang, yang ada di otak gue dua kata “malu & bodoh!”. Ya, maklum aja namanya juga baru lulus SMP. Baru mau nginep di Hotel, ya gak ngerti sistem kamar hotel itu gimana. Usut punya usut, beberapa jam kemudian, kita baru ngerti kenapa lampu kamar mati!.

Ada lagi hal lucu, setelah mandi, gue memutuskan keluar kamar dan kumpul bareng anak-anak kelas UPW. Mau tau gue pake baju apa?! Hahahahaha….. daster……. bodoh bangetlah pokoknya. Tapi tetep pede keluar masuk kamar, ke atas bawah hotel Cuma pake daster! Dan bodohnya lagi, ternyata beberapa temen gue juga pake daster!.

Berkumpulah gue yang sudah telat beberapa jam di lobby hotel. Telat gara-gara urusan lampu barusan itu!. Setelah mencari-cari dimana manusia-manusia UPW itu berada, ternyata mereka baru aja abis dari luar hotel, jalan-jalan. Dan gue ketinggalan. Karena udah malem juga, beberapa memutuskan tidur, dan beberapa memutuskan masih kumpul didepan hotel, termasuk gue. Gue bertahan diluar gak lama, lalu gue memutuskan untuk ke kamar aja. Ngantuk.

Hal bodoh kembali terjadi, gue bawa handphone, tapi gue gak bisa ngehubungin teman sekamar gue. Yang ternyata, dia gak ada dikamar. Gue memutuskan untuk ke kamar temen gue. Setelah beberapa lama, gue baru inget. Kalau kunci kamar kan ada di kantong daster gue!!!. Bodoh! Sedihnya lagi, saat gue masuk kamar, ternyata temen gue udah ada dikamar. Dia minta kunci lagi sama front office. Pinter!.

Malam ini agak sedikit bodoh juga, karena saking takutnya temen gue Tiara, kita memutuskan gak matiin lampu, gak matiin tv juga. Dan mau tau? Tiara tidurnya minta berdua ama Tiwi. Kalau gue males berdua, karena sempit. Gue memerlukan tempat tidur yang luas untuk diri gue sendiri hohohohoho..

Malam ini juga, saat memejamkan mata. Terdengar suara orang naik turun tangga. You know? Kamar kita ini paling pojok deket tangga darurat, dan lagi, tepat dua kamar sebelah gue itu kamar yang sengaja dikosongkan. Tambah serem kan? Tapi, yasudahlah. Kita berusaha tidur nyenyak.

Pagi hari. Rambut kelimis, dikuncir pake hairnet, dasi sampai ke kancing paling atas, sepatu pantofel, dan kaos kaki panjang sepanjang lutut. Kita siap untuk Table Manner. Agak sedikit cupu dan aneh banget gak sih pakaiannya. Kalau menurut gue itu cupu abis! Tapi itu rapih katanya.

Saat table manner, ada hal-hal bodoh kembali terjadi. Ya,makan dan minum bagai orang kaya, makanannya gak boleh dihabisin lah, minum begini, makan begitu. Kalau ringkasnya, mau makan sama minum aja repot banget! Dan lagi norak nya, itu ada sejenis soup yang bener-bener gak enak,kalau kata temen gue soup nya itu Cuma susu kental, kalau soup orang indonesia kan soup ayam, ada ayamnya, kadang daging, wortel, dan beberapa sayuran. Nah ini, Cuma keliatan warna putih yang kental begitu katanya, dan saat makan steak, dagingnya sedikit! Ya ampun.. itu norak abis! Dan mau tau lagi? Saat makan roti, kan dikasih mentega tuh, temen gue ngebawa pulang menteganya! Katanya enak! Astaga… norak banget sumpah!. Dan lagi, Debora kembali melakukan hal terkocak. Dia gak sengaja sedikit memecahkan gelas yang berisi kopi yang mau dia minum. Sedikit betul pecahannya, jadi dia tempel lagi dan kebutulan acara sudah selesai, jadi dia ngacir begitu aja.

            Kita Cuma dikasih waktu sepuluh menit dan harus langsung kembali ke bus untuk pulang ke Jakarta. Dan mau tau? Seribet apa kita lari-larian menuju lantai tiga? Sedangkan lift penuh dan akhirnya harus lari lewat tangga darurat. Sesampainya didepan kamar, tenyata pintu kamar hotel sudah ditutup dan harus ambil card baru lagi ke bawah! Astaga!!!.

Sesampai nya di bus, yang bikin gue ketawa gak ada habisnya adalah cerita-cerita dari temen-temen gue, yaitu…. Saking bodohnya atau entah norak! Ada temen gue yang make keset sebagai handuk mandi,Ada juga yang takut minum air mineral yang disediakan, karena dikiranya harus bayar,Saat morning call ada beberapa temen yang norak abis dan malah mainin telepon-telepon yang disediain dikamar buat telpon ke kamar lainnya, ada juga yang dimarahin sama orang hotel karena mainin lift hotel, ada juga yang bawa shampo, pasta gigi atau apapun itu dari kamar hotel ya buat kenang-kenangan katanya, ada juga yang bawa sendal hotel! Dan ada juga yang bawa card kamar hotel, buat kenang-kenangan. Oh GOD! Dari semua itu hal yang bodoh juga adalah, gue ikutan ngebawa card kamar hotel, buat kenang-kenangan juga! Sampai sekarang masih ada loh didompet! Haha.

Banyak banget si kenangan lucu saat pertama kali jalan-jalan bareng sekolah, pertama kali guide, saat pertama kali nginep di hotel bareng temen-temen, ya…. seru banget!.

Kalau sekarang Cuma bisa ketawa-tawa aja inget hal bodoh dan memalukan saat itu. Dan masih banyak lagi foto-foto yang ada waktu ke Bandung, masih ada foto waktu di kebun karet, di bus, di kamar hotel, dan masih banyak yang lainnya. Yang jelas fotonya alay-alay banget deh!.

Kita juga sempet berbelanja di kota Bandung. Puas dan seneng banget bisa tour ke Bandung. Bukan karena tujuan wisatanya sih, lebih ke pengalaman berharganya saja. hehe. Meskipun, sebenernya ada satu hal yang paling menyedihkan yaitu kita batal mengunjungi “Saung Anglung Udjo” jadi,  Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat workshop kebudayaan, yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshopinstrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratoriumkependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnyaangklung.Karena ada hal-hal yang gak bisa gue jelasin disini, karna memang gue gak tau kenapa bisa batal!!

Sekian dulu ya cerita ke Bandungnya. Intinya mah Bandung berkesan eui.

Wassalam.



window.setTimeout(function() { document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);